Hanya Penasaran


Waktu itu kau coba untuk
menggandeng tanganku


Dan pelan-pelan aku pun mulai
menyambut gandengan itu


Kita coba terus bergandengan
walau pun jauh


Tapi tanpa kompromi


Pelan-pelan juga kau lepas
gandengan itu


Tanpa meninggalkan sepatah kata pun





Aku jadi berpikir


Mungkin itu hanya sebuah rasa
penasaran bagimu


Bukan sayang


Sekarang aku cuma bisa menertawai
kepolosanku


Mudah sekali terkena tipu dayamu


Dengan bodohnya menguras air mata
untukmu


Dan diam-diam berharap kau akan
menggandeng tanganku lagi seperti dulu





Ku akui


Lidahmu terlalu manis untuk
menjadi seorang penipu


Tapi juga terlalu pengecut untuk
mengaku


Kau bisanya hanya lari dariku


Sebenarnya yang harus dikasihani
itu aku atau kamu?





Semoga saja dia yang sekarang
tangannya kau gandeng


Tidak bernasib sama denganku


Tetap lah kirimi dia cokelat
seperti kebiasaanmu


Itu sudah cukup untuk sedikit
mengobati rasa sakitku


Setidaknya tidak ada lagi korban
dari rasa penasaranmu













Pict from here





Blog Archive